AVIATOR 2690 2.0 TX: Fitness only!
Dunia sepeda sama halnya dengan dunia kendaraan lain, dari spesifikasi rendah, menengah, tinggi sampai mewah. Untuk kenyamanan yang tinggi tentu ada harga yang harus dibayar. Karena sudah menjadi kebiasaan saya pribadi untuk memaksimalkan suatu hal, harus dimulai dengan yang paling rendah. Pada fase inilah proses pembelajaran dimulai. menjelajahi seluk-beluk sepeda MTB sampai akarnya, mempelajari cara kerja, mengentahui komponen yang dimiliki, belajar memperbaiki dan penyesuaian (tuning), sampai mengolah menjadi seperti yang diinginkan (tweaking). Dan ada kalanya nanti akan butuh upgrade.
Tidak lucu bila memiliki barang mewah hanyak untuk sebagai objek pelampiasan percobaan, dan experimen yang belum tentu berhasil. Sayang uang terbuang percuma.
Orang lain berlomba-lomba beli sepeda yang wah bermerk, dan saya mendapatkan sepeda kelas rendah ini, dari pabrik yang ternama tapi produk sepeda tanpa identitas yang jelas, hahaha!. Tidak menyesal, malah senang walaupun direpotkan dengan masalah yang dimilikinya. Terimakasih dengan masalah yang diberikan, yang juga memberikan manfaat buat saya menjadi sedikit mengetahui tentang mekanik sepeda.
Dibekali frame 16" hardtail dan fork coil suspensi, menjadi pilihan karena saya malas perawatan, dan peralatan yang di perlukan juga tidak murah. Karena dana yang kedepannya akan dialokasikan pada upgrade dari pada perawatan, dan juga karena mengingat komponen sepeda ada masanya.
Semua komponen yang diberikan adalah generik dari pabrik Roda Pasific. Bekerja dengan normal, dan kadang tidak normal, terutama kedua deraileur. Bagian yang paling bagus adalah bannya saja dengan ukuran 26x1.95, hahaha! karena sering melibas lubang-lubang di aspal dan tanah tidak menjadi masalah, belum pernah bocor juga. tidak seperti pengendara sepeda motor atau mobil yang memilih menghindari mereka. Untuk gowes di tanah terasa ringan, berbeda dengan di aspal lebih berat, karena juga ban yang tidak sesuai, apalagi buat tanjakan, harus korban tenaga extra.
Bobot yang diberikan sepeda ini kira-kira 12Kg, keberatan? Tidak! Karena sepeda bukan alat angkat berat, layaknya barbel, dkk.
Sepeda berat? yang pakai moge dan mobil ga ada tuh yang bilang kendaraannya berat, hahaha.
Pernah sebelumnya saya baca-baca artikel seputar sepeda MTB sebelum memutuskan membeli sepeda ini, dan jatuh pada forum sepeda yang memposting tentang sepeda jadul yang masih bisa dipakai untuk MTB. Dan sang penulis mengatakan bahwa "sepeda yang dimiliki walau tertinggal akan waktu dan teknologi tapi masih bisa dipakai maka tidak jadi msalah", tentu disesuaikan dengan kekuatannya. Dari sini saya berpikir, kenapa harus beli yang mahal kalo hanya dipakai satu-dua hari saja dan untuk keperluan keliling komplek, atau lebih parah malah menjadi pajangan. Sedih dan tentu sangat mubazir. Di sisi lain sepeda mewah juga memiliki komponen yang lebih baik, terutama untuk medan kasar ala trek pegunungan tentu akan bermanfaat. Tapi apa daya pekerjaan yang menyita waktu, jadilah Bike to Work.
Saat ini yang menjadi sebuah kesulitan adalah belajar teknik keahlian dasar mtb, seperti bunny hop, stand track, wheelie, dan drop. karena keterbatas waktu dan tempat. Satu hal yang saya anggap aneh, kenapa mengendarai sepeda malah menjadi lebih agresif dari pada mengendarai sepeda motor. alias tidak bisa nyantai, hahaha.
Post a Comment