Gowes #2: Sedikit Ekstrim
Berhubung hari minggu libur dan bertepatan dengan jadwal sepeda untuk XtraKM, saya iseng-iseng bawa aviator gowes ke lolong. Tempatnya sih ga extrem tapi banyak tanjakan yang tinggi. Tujuan sebenarnya sih cuman lewat, dan secara tidak sadar karena kebanyakan nanjak dan menikmati alam sekitar jadi lupa rute. Akhirnya nyasarlah ke salah satu tempat wisata di Kajen, yaitu sungai lolong, sungai dekat gunung.
"XtraKM adalah program yang saya buat sendiri yang merupakan jadwal sepeda setiap hari minggu pertama di tiap bulannya, dengan target km tertentu, seperti 30-50km. Cuma iseng-iseng keliling kota atau tenggok tetangga seberang."
Sebelum perjalanan sepeda sudah di periksa dengan baik, agar diperjalanan tidak ada masalah. Awal perjalanan berjalan normal, sampai di pertengahan jalan kok ngos-ngosan ya? Ternyata jalan mulai nanjak, dan nanjak lebih tinggi lagi. Badan masih kuat, air dibotol masih banyak. Saya putuskan istirahat dulu sebentar sambil minum dan napas, karena tadi capek ngebut ditanjakan karena sebelumnya disambut oleh beberapa doggy hutan yang kebetulan lewat. Takutnya dikejar, bisa bahaya walaupun mereka imut-imut.
Bersyukur karena udara pagi yang segar membuat tambah semangat dan matahari yang mengintip dari bukit tinggi. Untung tidak banyak kendaraan bermotor lewat, sekali lewat eh... ngebut loh! Gila! Mana tikungan tajam. Baru sadar hampir sampai di tempat objek wisata, kok si HP diem-diem saja ya? pantesan sinyal GPS hilang, dan akhirnya nyasar ke objek wisata tersebut, sudahlah lanjut saja.
Dan pada akhirnya hampir sampai di tandai dengan tanjakan yang paling tinggi. Tambah semangat dong! Langsung gowes sekuat tenaga. Eh... kok girnya macet ditenggah tanjakan. Capede, padahal tinggal beberapa meter lagi, dih... mau tidak mau harus turun sambil nuntun sepeda. Setelah sampai atas, baru benerin itu gir yang macet. Setelahnya tidak ada tanjakan yang tinggi lagi dan mulai memasuki perkampungan. Dari kejauhan sudah terdengar gemuruh air sungai. Saya berhenti dan istirahat di samping jalan sebelum jembatan, sambil menikmati pemandangan sekitar. Tidak sempat selfie atau foto, karena di rasa memang sudah cukup dengan menikmaati alam sekitar yang masih asri, sebagai rasa syukur kepada Allah yang Maha Pencipta.
Saatnya pulang dan lebih semangat lagi karena jalan menurun, dan kondisi jalan yang extreme dan mulus bercampur dengan kecepatan tinggi dan adrenaline. Sebenarnya sih khawatir karena kondisi rem yang kurang mencengkram. Dengan percaya diri saya ngacir.... wee... motherducker!
Sampai rumah badan capek, sepedanya ancur, ada baut-batu yang hilang, shifter macet, kabel rusak, dan kenapa bagian ban belakang bunyi cit-cit jika sepeda digunakan untuk lama dan ngebut, tapi setelah jalannya pelan tidak bunyi, hmm.... ajaib! Sampai sekarang belum ditemukan penyebabnya. Jadi si aviator ini secara pabrikan tidak bisa di ajak ekstreme seperti nanjak, loncat-loncat, melibas jalanan terjal. Hanya cocok untuk fitness dan komuter saja.
Post a Comment