Angin vs Nitrogen
Nitrogen
Dengan molekul yang lebih besar dan tidak mudah terpengaruh dengan temperatur menjadikan nitrogen lebih awet tidak mudah kempes atau memuai dalam jangka waktu yang lama. Kestabilan ini harus dibayar dengan beberapa rupiah, karena ya tidak semua orang nyetok nitrogen di rumah, tapi harus ke bengkel atau SPBU. Sifat gas yang kering atau sedikit campuran hidrogen mungkin ini bisa menjadi solusi ketika musim kemarau dengan panas ekstrim.
Udara biasa
Mudah terpengaruh oleh temperatur yang membuatnya tidak stabil merupakan masalah utama. Dengan molekul yang lebih kecil, membuatnya gampang kempes dan mengembang. Gratis cuma butuh pompa angin. Menjadi bahaya saat kendaraan melaju dalam jangka waktu yang lama, terutama untuk ban dengan kualitas yang jelek.
Dari hasil uji saya, nitrogen membuat tekanan ban awet, dalam pemakaiannya sedikit sekali pemuaian. Dan dalam waktu satu minggu hanya turun 1psi, dengan kondisi motor dipakai setiap hari.
Sedangkan udara biasa, dalam waktu satu minggu sudah turun 10psi. Dalam pemakaiannya selama 30 menit, tekanan angin bisa berubah, dengan keadaan awal (dingin) 23psi menjadi 25psi (malam), 28psi (siang), atau saat panas ekstrim bisa 35psi, itu sudah melewati batas maksimum tekanan ban yang disarankan.
Post a Comment