KYT Galaxy Slide: Memenuhi Kebutuhan Harian
Helm bawaan dari motor Yamaha Fino karbu, adalah helm yang pas buat saya ukuran anak SMA. Tapi sekarang sudah tidak layak pakai karena visornya kendor dan baret, warna putih sudah dekil, busanya sudah tipis. Akhrinya helm tersebut pensiun. Helm bawaan pabrik itu selalu dengan kualitas yang standar, tapi tidak bisa diperbaiki, atau tidak ada sparepartnya. Maka dari itu saya mencari helm baru dengan mendatangi toko helm yang waktu itu dengan dengan kampus. Berharap mendapatkan helm incaran KYT Kyoto, karena desainnya tidak mencolok. Tapi takdir berkata lain malah helm ini yang tengah menunggu saya sendirian di etalase toko. Dengan dibandrol harga 310 ribu rupiah, yang mana toko helm lain jual 400 ribuan.
Lokasi toko helm: https://goo.gl/maps/o3euPPEdjKFbnbNFA
Kesan pemakaian pertama adalah solid. Bobot yang lebih berat dari merk lain seperti INK, Cargloss, BMC, dan helm bonusan dari dealer. Sehingga kurang cocok untuk dipakai harian, jarak dekat. Penyebab beratnya bobot helm ini adalah shell-nya yang tebal. Total berat jika saya timbang adalah 1,395kg. Ini adalah helm dengan ukuran M yang katanya paling kecil untuk ukuran orang dewasa. Tapi ingat, diameter kepala orang itu beda-beda, jadi jangan membeli helm dengan ukuran yang salah!
BACA: Bahaya salah ukuran helm
Lokasi toko helm: https://goo.gl/maps/o3euPPEdjKFbnbNFA
Kesan pemakaian pertama adalah solid. Bobot yang lebih berat dari merk lain seperti INK, Cargloss, BMC, dan helm bonusan dari dealer. Sehingga kurang cocok untuk dipakai harian, jarak dekat. Penyebab beratnya bobot helm ini adalah shell-nya yang tebal. Total berat jika saya timbang adalah 1,395kg. Ini adalah helm dengan ukuran M yang katanya paling kecil untuk ukuran orang dewasa. Tapi ingat, diameter kepala orang itu beda-beda, jadi jangan membeli helm dengan ukuran yang salah!
BACA: Bahaya salah ukuran helm
Dari model lebih sporty atau aerodinamis dari pada seri kyoto yang menjadi incaran saya, yang terlihat polos tidak ada lekukan dan spoiler dibelakangnya. Dengan warna hitam matte/doff, menjadi terlihat seperti helm lawas. Tapi jika mudah terlihat kotor jika terkena bercak minyak atau terkena goresan (baret) akan terlihat jelas. Untuk mengatasinya bisa gunakan stiker untuk menutupi luka pada helm ini.
Busa yang pada helm ini empuk, dibalut dengan kain yang sangat lembut. Jadi saat dikenakan dikepala terasa licin, dan sangat nyaman. Padding tergolong tebal untuk ukuran helm M. Jadi walau helm terlihat besar tapi saat dipakai benar-benar pas.
Menggunakan sabuk tipe quick release, yang harus menggunakan dua tangan untuk menguncinya. Talinya cukup kuat dan juga lembut, saat mengikat di bawah dagu.
Visor ada dua, sisi yang luar bening jika ditutup tidak sampai menutup sempurna dahi. Kualitasnya cukup bagus, tapi perlu hati-hati karena mudah baret, terutama saat helm terjatuh. Pandangan jelas tidak ada distorsi berbentuk cembung bukan datar, sehingga aerodinamis terutama saat terpaan angin dari samping tidak goyang. Naik turunya visor ini lembut tidak berisik seperti helm murahan. Meskipun terasa ringan saat dinaik-turunkan tapi kuat menahan terpaan angin. Sedangkan visor kedua yang berada didalam jenis smoke, yang mana tidak terlalu gelap, bahan dimalam hari area perkotaan masih bisa digunakan. Terutama untuk menghalangi pengendara yang menggunakan lampu sorot LED. Sialnya naik-turun visor kedua ini tidak selancar visor clear, sedikit perlu dipaksakan. Susah untuk mengatur agar turun separuhnya saja, sekali turun ya turun semua.
Fitur anti-maling ini tidak berguna, ya karena harus beli tali lagi, lucunya mau ditali dimana di motor? Saya sendiri tidak ambil pusing, Bagasi motor Yamaha Xeon RC muat helm ini!
Tahun pertama pemakaian tidak ada masalah. Tapi bagi orang yang terbiasa menggunakan helm ringan akan mengeluhkan helm ini terasa berat. Bagi saya pribadi biasa saja, dalam berkendara kepala saya tidak hanya diam saja, tapi ikut bergerak mengikuti pergerakan kendaran, dalam kewaspadaan. Dan helm ini kokoh tidak mudah goyang atau slip terutama saat offroad. Pada musin kemarau helm ini terasa adem, tidak panas karena sirkulasi luar yang baik depan ada 2 belakang ada 6 sehingga mampu mendinginkan foam dibawah shell. Dapat terdengar sama suara angin yang bersirkulasi. Selain itu ada angin mudah sekali masuk lewat bawah dagu. Pada musin hujan, ini yang parah, busa bagian pipi mudah sekali basah, karet helm tidak mampu membendung terpaan air hujan. Jadi perlu tambahan aksesoris untuk mencegah air masuk, tapi tidak saya tambahkan.
Tahun kedua mulailah muncul penyakit. Terutama visor kedua, ini mulai kendor, tapi bukan turun sendiri, tapi saat berada dijalanan yang rusak menimbulkan suara berisik. Selain itu aman.
Tahun ketiga mulai lagi muncul masalah. Visor kedua ini mulai turun sedikit, sehingga tidak terangkat sempurna, meskipin tuasnya sudah diposisi close, visornya masih nongol. Ini kenapa saya tidak suka dual visor. Kemudian busa mulai menyusut pada bagian atas kepala, dan saya harus ganjal dengan busa lagi. Untuk area pipi yang paling terasa sudah tidak mengapit sempurna. Ini efek dari seringnya basah saat musim hujan dan tidak segera kering. Susahnya kering karena busanya cukup padat.
Tahun keempat, ada lagi masalahnya yaitu visor geriginya sudah mulai aus. Visor tidak lagi rapat menimbulkan suara ngiiiing, saat terkena terpaan angin dari samping. Ini sangat menggangu terutama saat dijalan raya yang terbuka, maksudnya tidak ada bangungan disamping jalan, seperti pesisir pantai. Kedua adalah sabuk helm yang, tidak putus atau rusak, melainkan bagian yang menggunakan kulit sintetis mengeras, dan mengelupas, sehingga jika terkena pipi serasaa dicakar. Karena saya sudah merasa kurang nyaman dengan itu belilah helm baru.
BACA: Helm Full Face Cargloss
Post a Comment