Speaker untuk Helm dari Headset Bekas
Berawal dari hobi nyasar ketika bepergian mengendarai sepeda motor, menyisir kota membuka area yang belum saya lewati, ditemani dengan Google Maps. Kendala pun mulai ditemukan, visual dan suara yang tidak sinkron. Berbekal headset tipe IEM yang sangat ampuh menjadi teman saat berkendara, terutama saat menggunakan GPS, karena saya orangnya cenderung di pendengaran (audio), dari pada visual. Satu kekurangannya jika GPS kehilangan sinyal dan arahannya menjadi kacau, berakhir dengan nyasar dan berhenti sejenak untuk mengeluarkan smartphone di kantong. Dan disinilah masalah terjadi, kabel headset sering nyangkut terutama yang berbahan karet!
Pasanglah bracket/holder smartphone di motor, walaupun layar smartphone menampilkan jalan mana yang harus ditempuh, tetap saja saat mengendarai pandangan harus menuju jalan di depan, bukan di smartphone. Dan ini sangat mengganggu, terutama saat keramaian rawan di jambret!
Walau jarang, saat berkendara ada saja yang menelepon. Allah hanya memberi saya dua tangan, dan saat mengendarai motor, tangan saya keduanya memegang stang. Jadilah menepi sebentar untuk menerima telepon. Loh, bukannya ada handsfree? headset yang saya miliki mempunyai microphone yang jaraknya cukup jauh dari mulut. kadang saya selipkan di helm. tapi itu merepotkan ketika memakai dan melepas helm, bisa nyangkut!
Saat bersih-bersih kamar, saya menemukan headset gaming yang lama dan sudah rusak speakernya sebelah, dan bluetooth audio yang keduanya sudah jarang dipakai.. Dengan begitu saya mendapatkan ide, kenapa tidak dijadikan satu, dan pasang di helm? dengan begitu tidak terganggu dengan kabel, dan smartphone bisa diletakkan di bracket. Hasilnya audio dan visual didapatkan!
Berikut alat dan bahan yang diperlukan:
1. Headset/headphone/earphone
Bisa pakai yang sudah rusak sebelah seperti punya saya, atau beli baru yang harganya murah. Pastikan ukuran driver disesuaikan dengan helm. Pastikan bisa bersuara keras, karena saat berkendara terpaan angin dan suara kendaraan lain dapat menenggelamkan keluaran suara speaker.
Bisa seperti punya saya, lebih rinci bisa klik link dibawah, blog saya juga yang membahas komputer.

Barang ini bisa didapatkan di toko komputer/elektronik atau di toko online. Sedikit susah mencari barang tersebut karena tidak memiliki merek atau nama tetap.
3. Solder dan timah
untuk menyambung kabel
4. Glue gun atau plaster
gunanya untuk menutup sambungan kabel
5. velcro strap (opsional)
agar speaker atau bluetooth audio tidak copot
Sekarang mulai merakit.
bisa lihat di foto berikut, tidaklah sulit karena hanya mengambil beberapa bagian saja. Saya sarankan hanya menggunakan satu speaker, karena telinga satunya bisa digunakan untuk mendengarkan situasi di sekitar saat berkendara.
Poin 1-2. Sebelum memotong kabel headset pastikan tidak salah, karena kabel headphone ada 3 (power, L, R) dan mic ada 2 (power, mic). Setiap headset memiliki warna yang berbeda jadi saya tidak bisa jelaskan lebih. Tapi headphone punya saya adalah merah, hijau, dan biru (cyan).
Poin 2. Jika memiliki volume slider, pastikan pada volume full, dan beri lem agar tidak bergeser. Selebihnya volume bisa diatur di smartphone atau bluetooth audio. Pendekkan kabel jika volume slider terlalu jauh dengan speaker. Jangan buang volume slider karena bisa membuat speaker bersuara kecil.
Poin 3. Merapikan kabel dengan memotong memendekkan kabel yang disesuaikan dengan helm. Setelah itu gunakan solder untuk menyambungkan kabel dan agar tidak terjadi diskonek. tidak lupa ditambahkan dengan glue gun agar sambungan kabel tidak bersentuhan, lalu rapikan dengan plaster.
Poin 4. Jika jack belum rusak tidak perlu dipotong dan ganti, cukup sisakan kabel dan sambungan kembali. Jika jack rusak seperti punya saya, anda harus merakitnya. Akan lebih mudah jika jack yang dipakai bentuk Y atau L, dan berukuran kecil..
Setelah itu pasang. Bebas mau pasang di sebelah mana speakernya. punya saya taruh di sebelah kiri karena jalur mengendarai di sebelah kiri. Jadi telinga kanan bisa memantau kendaraan di sekitar. Bluetooth saya letakan juga di sebelah kiri karena yang tidak banyak kerja adalah tangan kiri, bisa untuk mengurangi atau menambah volume dan mengurangi volume, selain itu bisa untuk terima dan tutup telepon.
Saya menggunakan helm KYT Galaxy slide. Posisi speaker di sebelah kiri saya selipkan saja. Jika ingin lebih aman tidak goyang pasang velcro strap tadi. Buat saya pribadi tidak perlu karena lebih enak untuk lepas pasang. Membran speaker sengaja menghadap keluar, karena suara dapat memantul dari permukaan shell helm. Bisa juga menghadap ke dalam, setelah saya coba hasilnya membran sering tersenggol rambut dan terjadi suara yang tidak diinginkan.
Gambar diatas adalah hasil akhir. bluetooth bisa diselipkan di busa helm, atau lebih amannya, bisa sobek kain busa dan selipkan klip bluetooth pada lubang tersebut. Saat dipakai lampu indikator bluetooth ini akan kedip-kedip, tapi tidak terlalu menarik perhatian buat diri sendiri dan orang lain. Bisa jadi tidak kelihatan.
Satu yang terlupakan bahwa, bluetooth ini sudah saya tambahkan busa di mic-nya untuk mengurangi suara kresek-kresek karena hembusan nafas atau terpaan angin. Dari hasil rekaman yang saya coba sebelumnya hasil tangkapan suara tidak bagus alias cempreng tapi jelas. Setelah ditambahkan busa suara kresek-kresek berkurang. Tapi tetap saja hasil tangkapan suaranya sama.
Ini menjadi solusi, dari pada beli bluetooth khusus helm yang mahal. Tapi jika anda mampu beli sah-sah saja. Tapi bagi yang punya kreativitas dan barang yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna.
UPDATE: anda bisa menggunakan headset jenis earbud, dengan ukuran yang kecil tetapi pilih yang suarannya lantang. ditambah atur equaliser agar tidak bunyi trebel berlebihan alias cempreng.
Post a Comment