Header Ads

KERAS: Tertabrak ketika akan Parkir



Ini pertama kalinya saya mengalami kecelakaan motor. Masih ingat waktu itu saya masih kuliah di semester 2. Sepulang kuliah akan membeli perlengkapan untuk tugas dari dosen. Diluar kondisi jalan masih basah karena habis hujan sebentar, lumayanlah udara ga panas seperti biasanya. Saya mengendarai Yamaha Fino Fashion 2012 atau si biru pantat besar.

Setelah saya melihat toko yang saya tuju di sebelah kanan jalan. Saya bersiap-siap untuk menyeberang, karena jalan yang sepi. Terlihat sekitar 200m dari perempatan, di depan saya ada satu pengendara motor melaju dengan kececpatan kira-kira 50kmh. Ketika posisi sudah di depan toko dan kaki kiri saya hendak turun (parkir), tiba saya dikagetkan dengan hentakan yang hebat dari sebelah kiri. Membuat saya terpental dari motor. Helm dan tas punggung saya melindungi saya dari jatuhnya ke aspal, hanya saja pantat tidak selamat. Motor body bagian dek kaki tengah retak-retak, dan standar samping sempat bengkok, karena tabrakan yang cukup keras. Ada tukang parkir dan warga sekitar yang ikut membantu dan menolong saya. Di sini tidak ada keributan yang terjadi, karena saya membiarkan yang nabrak saya pergi, dari wajahnya juga sudah panik, dan takut. Disamping itu saya cari aman, karena belum punya SIM. Berikut observasi yang saya dapat dari penelitian akan kejadian ini:

Tempat
Kondisi jalan sepi sehingga dapat membuat orang ingin ngebut. Dengan udara yang sejuk dan keadaan yang tenang membuat orang bisa melamun, atau berkurangnya konsentrasi. Jalanan yang basah sehabis hujan mengurangi daya cengkram ban ketika melakukan pengereman.

Korban
Saya sadar betul apa yang saya lakukan. Saya mendapatkan kendali penuh atas motor dan aksi yang saya lakukan. Tidak melakukan belok menyerong, meskipun jalanan sepi. Dan saya menyeberang sekitar 10 meteran, sebelum benar-benar sampai di depan toko yang saya tuju. Kenapa? Karena saya melihat ada pemotor dari jarak 200m untuk menghindari tabrakan.

Yang tidak habis pikir adalah ketika sudah sampai diseberang dan akan parkir malah kena tabrak. Padahal kondisi jalan sepi dan cukup lebar (muat 2 mobil). Lucunya lagi, hanya ada dua pemotor di jalan tersebut, yaitu saya dan yang nabrak saya. Ini adalah hal yang diluar kendali saya, mungkin sudah takdir, dan untung kaki kiri saya selamat. Tidak ada luka pada saya. Hanya pantat yang linu. Karena pantat mendarat terlebih dahulu, seperti orang terpeleset. Terlebih lagi saya berpakaian lengkap.

Pelaku
Mungkin ya, karena buru dan kurang konsentrasi. Pelaku sebenarnya seumuran dengan saya, sama-sama laki-laki, yang juga terlihat seperti mahasiswa dengan cara berpakaiannya. Saya jujur tidak mendengar suara ban berdecit ketika sebelum saya tertabrak. Sepertinya dia mencoba menghindari bukan mengerem, tetapi gagal. Dia tidak turun dari motornya, tapi hanya diam dengan muka panik dan takut, melihat hasil yang dia lakukan, sampai saya memberikan isyarat untuk pergi.

Pelajaran
Mulai dari sini saya harus bersikap lebih sabar jika ingin menyeberang. Sampai benar-benar jalan aman untuk melakukannya. Seiring berjalannya waktu, ketika itu saya mendapat mata kuliah Animasi, dan saya berlajar dari itu. Bahwa mata manusia melihat benda bergerak hanya di titik A -dan Z. Orang jarang memperhatikan pergerakan objek tersebut atau pergerakannya/transisinya b-c-d-e-f-g-h....y.

Gagal mengenali laju pemotor lain merupakan letak kesalahan saya. Dikira sekali lihat masih jauh, dari posisi awal saya melihat dia di perempatan. Tapi jika dia melaju dengan kecepatan tinggi. 200m hanya butuh empat detik untuk mencapai titik akhir yaitu di posisi saya tersebut.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.