KERAS: Pemicu Lakalantas
Alam 0%
Secara penuh alam tidak bisa disalahkan karena memang diluar kendali manusia. Manusia tinggal dibumi dibekali oleh Tuhan dengan ilmu pengetahuan yang membuatnya dapat bertahan hidup. Manusia difasilitasi dengan rasa takut, dan kekhawatiran yang dirahmatiNya dapat menyelamatkan diri dari bahaya. Jadi bijaklah dalam mengambil keputusan sebelum celaka terjadi.
Penyelenggara Jalan 5%
Kerjaanya membuat jalan, memperbaiki dan merawat. Jalan yang dibuat harus sesuai dengan trafik dan jenis kendaraan yang dilaluinya. Namun kurangnya pendidikan dan uang diatas segalanya menjadikan jalan di Indonesia ini mudah rusak. Adanya jalan rusak masyarakat haruslah melapor agar segera diperbaiki. Sedangkan masyarakan yang enggan melaporkan sehingga jalan tidak pernah diperbaiki. Tapi yang sudah melapor tetap tidak ditanggapi, dengan berat hati harus memperbaikinya secara pribadi atau gotong royong demi keselamatan bersama.
Mekanik 10%
Sehebat apapun mekanik, suatu saat akan melakukan salah perhitungan, dan itu tidak bisa dihindari. Karena itu adalah fasilitas yang diberikan oleh Tuhan, agar menjadi pribadi yang lebih baik. Ya, lupa memasang baut bisa membuat bodi getar, tapi pasang baut rem tidak kencang bisa celaka. Macam modifikasi yang kurang bijak tanpa perhitungan hanya demi tampilan, akan menyebabkan celaka. Lebih parah solusi sementara dipakai selamanya.
Rider 99%
Saya tidak menyalahkan tapi memang begitu faktanya dan saya akui pada diri saya sendiri ketika mengalami kecelakaan. Motor tidak akan membuat celaka jika hanya menjadi pajangan saja. Kurang pendidikan, tidak tahu etika berkendara, tidak tertib lalulintas, egois, sok tahu, dan tidak mau tahu merupakan modal awal celaka, dan mereka hanya tumbuh pada diri sendiri, dan menyebar melalui generasi penerusnya (anak).
Sebenarnya mengendarai sepeda motor itu secara pikiran otak sudah banyak dijejali informasi yang banyak, secara terus menerus melalui media visual dan suara. Belum selesai, secara jiwa rider harus mengendalikan emosi menahan ego. Kemudian badan harus mengendalikan laju sepeda motor agar sesuai yang diinginkan. Ini sebuah kerja yang berat, fisik, pikiran dan jiwa semua gerak. Sekali lengah membaca atau keluar situasi bisa celaka.
Hal ini bisa terjadi pada anda sebagai pelaku atau korban karena dilakukan oleh orang lain.
Apa yang bisa membuat rider lengah?
- Secara Jiwa. Emosi, entah itu lelah setelah bekerja. Kesedihan karena kekecewaan antar sesama manusia. Marah karena kenyataan tidak sesuai keinginan hati. Kesenangan, gejolak hati yang tidak dikendalikan.
Andrenalin, nafsu sesaat.
- Secara Fisik. Lelah karena pekerjaan atau perjalanan, dan kondisi tidak fit. Ini mudah dikenali dengan adanya sinyal berupa rasa yang tidak enak pada tubuh.
- Secara Pikiran, otak bisa lelah karena kewalahan harus memikirkan banyak hal dalam satu waktu, atau dalam periode yang lama. Sehingga anda mudah mengantuk, melamun sampai badan menjadi autopilot, . Ini dimana titik otak tidak dapat bekerja maksimal.
Persiapan yang matang, pengetahuan akan motor, dan sebagai rider adalah modal utama untuk fokus selama perjalanan. Banyak sekali faktor yang membuat rider lengah, selain secara 3 aspek di atas ada faktor eksternal yang berpotensi membuat celaka yang sering saya temui.
- Handphone, entah kenapa tidak bisa lepas dari tangan pengendara. Bukan berarti punya tangan dua, satu pegang gas satu lagi pegang handphone.
- Membonceng di depan. Depan khusus untuk pengemudi, yang mengendalikan laju motor. Seringnya yang membonceng adalah anak-anak, berpegangan pada spion, lalu bisa kelilipan. Setelah seperti itu pengemudi akan
hilang fokus karena terjadi sesuatu pada si anak. Panik adalah hal pertama yang akan terjadi, sehingga kehilangan fokus.
- Obat dan Alkohol. Orang mabuk jelas, jalan lurus tidak bisa. Orang sakit atau sedang mengkonsumsi obat untuk menahan rasa sakit, pikiran selalu terfokus kepada rasa sakit, sehingga mengabaikan kondisi di
jalan raya.
- Over Dimension Over Load. Bukan hanya sopir truk tapi juga pemotor. Sering ditemui adalah orang yang membeli barang berukuran besar atau jumlah banyak, mengangkutnya menggunakan motor bukan mobil. Ini sama
halnya dengan bonceng dua.
- Pakaian. Sudah benar mengenakan jaket dan celana panjang untuk berkendara. Selain mengurangi kemungkinan masuk angin, juga mengurangi tingkat kecelakaan karena pakaian nyangkut di bagian motor atau paling parah rantai.
Post a Comment