Header Ads

MAP #1: Belajar dari Riding Pertama


Motorcycle Basics: What You Need for Your First Ride

Bulan maret kabar Coped19 muncul di kota saya, mulailah tiap hari, 24 jam,  isinya berita tentang wabah tersebut hingga saya muak. Saya ambil libur kerja, paginya saya service Xeon RC agar tetap pada top performa, karena saya akan melakukan perjalanan cukup jauh. Jam 4  sore motor sudah siap untuk diajak berpetualang. Karena ini perjalanan pertama saya, saya coba untuk menempuh jarak 60km. Perjalanan ini saya lakukan sendirian, dengan berbekal smartphone dan aplikasi google maps. Dilain itu, hanya berbekal air minum, karena sudah makan sebelumnya. Tak lama kemudian saya sudah berada dijalan.



A-B. Awal perjalan tidak terlalu menarik karena rute ini biasa saya tempuh ke kantor.

B-C. Jalan ini mulai menarik perhatian karena saya biasa riding di jalan datar, sekarang kondisinya berubah dengan ketinggian yang gampang beruba-ubah, begitu juga dengan temperatur. Sarung tangan tipis saya membuat tidak nyaman saat temperatur rendah. Ketidaknyamanan merusah keindahan sore hari di area perbukitan. Lalu timbullah gejala yang sempat membuat saya berfikir. Berfikir untuk tetap tenang. Tangan mulai kaku dengan sedikit gemetaran, paru-paru mulai berkerja keras, dan kepala mulai pening. Akhirnya saya berhenti sebentar untuk menenangkan diri. Pertanyaan yang muncul mengenai gejala ini adalah, apakai saya mulai dehidrasi? Diambillah air minum dan habiskan setengahnya.merasa baikan saya melanjutkan perjalanan.

nature, Landscape, Hill, Road, Grass, Sheep, Plants Wallpapers HD ...

Tidak lama kemudian jalan mulai menanjak karena saya masih diarea perbukitan. Dalam perjalanan musik yang saya dengarkan melalui headset mulai sunyi, dan telinga mulai tuli karena saya fokus pada masalah yang sama timbul kembali. Saya berfikir mungkin ini AMS, gejala sakit pada ketinggian tertentu. Didukung dengan pengalaman saya dulu diajak teman hiking kesalah satu perbukitan, yaitu [nama bukit]. Akhirnya saya berhenti sebentar dan menghabiskan bekal saya. Langit mulai gelap, tanda hari telah usai. Saya harus melanjutkan perjalanan.

Truck with a Trailer at Stock Footage Video (100% Royalty-free ...

C-D. Semua gejala aneh tadi hilang seketika ketika saya kembali ke dataran rendah, seperti tidak ada masalah sama sekali hingga perjalanan pulang ke rumah. Rute ini, tidak terlalu menarik karena ya jalan perkotaan yang tidak menarik tapi harus selalu awas.

Esok harinya saya harus istirahat lagi, karena tubuh mengalami shock, sebab ini pertama kali perjalanan jauh dan memakan waktu yang lama. Jadi tubuh mulai adaptasi.

Pelajaran yang saya dapatkan dari petualangan pertama saya adalah sebagai berikut:

Persiapan matang. Bawalah bekal sedikit lebih dari yang diperlukan, karena dijalan belum tentu perjalanan akan mulus. Jika terjadi sesuatu maka bekal extra adalah penolong pertama. Buatlah catatan apa saya yang diperlukan dan rencanakan sehari atau seminggu sebelumnya. Pilihlah waktu dan rute yang baik, saya sarankan untuk tidak riding sampai malam hari, terutama bagi rider yang suka dengan warna gelap / hitam. Selain itu pilihlah tempat-tempat istirahat yang tepat. Jangan lupa bawa toolkit.

Motor dalam Keadaan Prima. Tentu siapa yang mau motornya mogok di tengah jalan yang jauh dari bengkel. Atau sampai terjatuh saat riding karena ada bagian dari motor yang malfungsi. Atau bahkan saat menghadapi kondisi jalan yang tidak menentu motor tak mampu. Jadi service keseluruhan motor, pastikan semuanya bekerja secara baik. Jangan anggap remeh motor yang dipakai harian tanpa service tidak masalah, tapi saat menempuh perjanan jauh motor tiba-tiba mati. Saya pernah mengalaminya, sialnya hari sudah malam bengkel sudah tutup. Tapi untuk karena hanya pengapian yang macet, dan temperatur mesin terlampau panas, jadilah satu jam istirahat.

Rider harus siap. Sebuah kesalahan besar jika tiap hari anda pakai motor, dan anda pikir mampu untuk menempuh jarak jauh. Jadi meski anda tempuh tiap hari 30 menit, tapi perjalanan jauh bisa 1 jam lebih. Jangan anggap remeh mengenai stamina anda, meskipun anda hanya duduk di jok motor. Faktor lingkungan sangat berpengaruh banyak dalam menguras tenaga anda dengan memberikan situasi yang membuat anda tertekan (stress).

Dalam kasus saya, meremehkan AMS dan tubuh saya belum terbiasa dengan dataran tinggi. Bahwa pada dataran tinggi udara menipis, karena asupan oksigen yang kurang dapat membuat sakit kepala. Dan saya mengambil keputusan yang tepat untuk segera pulang. Untuk solusi AMS, yang saya dapatkan dari diskusi di forum MCRider.com, yaitu adalah membiasakan tubuh untuk beradaptasi, dengan sering riding di daerah dataran tinggi. Dengan begitu sendirinya anda akan tahu solusi dengan masalah tersebut.

KM vs Waktu. Meskipun di Google maps menunjukan lama tempuh perjalanan 1 jam, bisa menjadi 3-6 jam. Karena di jalan lalu lintas tidak bisa diprediksi, dan dengan kondisi jalan yang tidak menentu seberapa baik skill anda mengatasi situasi tersebut.

Jangan remehkan jarak tempuh, keinginan anda mungin 100km, tapi belum tentu tubuh rider dan motornya dapat melakukannya. Rider mungkin hanya duduk di motor, tapi kondisi yang berubah-ubah secara cepat saat di jalan, dapat menguras tenaga, dan pikiran. Berbahaya jika rider kelelahan, dehidrasi, dapat pingsan, yang ditandai dengan menguap, dan jika diabaikan akan terjadi lakalantas. Itu yang paling sering terjadi di malam hari. Dari segi motor dengan mesin yang terus bekerja/, meninmbulkan panas. Untuk motor yang pakai air radiator mungkin lebih tahan lama dari pada tidak memakainya. Jadi walaupun begitu, berikan waktu istirahat untuk motor agar mesin tidak mati saat di tengah jalan karena mencapai titik panas maksimum.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.