MAP #2: Lain Kesempatan, Lain Rute

Akhir mei sehabis id fitr, masih suasan liburan, saatnya kembali kejalanan untuk menurunkan stres karena pekerjaan. Salah satu hiburan
saya adalah mini touring di kota sendiri, melalui jalan yang belum
pernah di lewati. Dengan begitu tidak saya lewatkan kesempatan ini, sembari mengetes skill yang sudah dilatih jauh-jauh hari.
Kali ini saya ambil rute pegunungan lagi. Seperti biasa habis subuh saya
service motor dan tes. Saat jam 6 tepat motor sudah siap, dan bekal sudah
dipersiapkan, maka melajulah motor mengikuti rute yang sudah dientukan dengan Google
maps.
Saya sempatkan untuk
berhenti sebentar di tugu duren karanganyar, untuk cek gps dan posting foto di
google map. https://goo.gl/maps/CbF5GWjpHzNhTvFW6. Bekali-kali HP bunyi menandakan sinyal hilang, dan ternyata benar, GPS jadi kacau, dan saya nyasar sampai ke hutan karet. pilih rute yang paling dekat untuk sampai ke point C.
Permaian skill di tikungan dan indahnya matahari pagi yang berada jauh di belakang bukit, membuat sorotan cahaya yang indah. Kali ini temperatur kembali menjadi masalah, karena saya tidak tahu akan begitu cepat berubah, dari hangat ke dingin dan seterusnya berbolak-balik membuat tubuh saya kaget. Walaupun sudah dipersiapkan dengan matang. Kembali sudah menjadi sifat alaminya bahwa kondisi jalan tidak pernah bisa diprediksi. dinginya udara membuat tangan menjadi kaku, sarung tangan inventzo menjadi tidak berguna sama sekali.

Pemandangan serba hijau, karena kiri kanan depan belakang semuanya pepohonanan. walaupun ini dataran tinggi, tetapi saya tidak mengalami AMS. Karena jalan ini naik turun secara berlahan. Jadi tubuh mudah untuk adaptasi. Setelah Menemui titik tujuan poin C, di Balai desa Paninggaran, saya berniat pulang, dengan rute off road. Saya tahu kemampuan Xeon RC tangguh di aspal mulus bagaimana kalo coba off road?

Masuk ke dalam jalan pedesaan, yang mulai berlubang, sudah bisa ditebak nanti aspal bakalan ancur-ancuran. dan ternyata benar. saya tidak putar balik karena merasa tertantang, tapi merasa goblok disaat yang bersamaa. pada turunan jalan berbatu roda depan slip dan akhirnya jatuh, meski kecepatan 0 km ternyata sakut juga, untung saya pakai pakaian lengkap saja. kejadian tersebut menyisakan luka lebab karena badan terantuk batu. ini lah gunanya ATGATT. tetapi motor pada mika lampu depan bagian sein pecah. Selain karena faktor rider, motor juga ikut menyumbang, baca posting garasi sebelumnya.
Perjalanan tetap lanjut dengan rasa sakit yang mulai terasa karena andrenalin sudah habis. Bahkan dalam perjalanan pulang, pantat mulai sakit, ditandai dengan merasa panas, kaki kesemutan, dan sering berganti posisi duduk. Semua ini merupakan tanda stamina mulai menipis, dan kelelahan tidak dapat dihindarkan. lebih baik menepi dan istirahat, sialnya bekal sudah habis.
Seharunya saya tidak melakukan atau memaksakan untuk off road, tapi bagaimana lagi, jiwa MTB saya terbangun. Memang sudah dasarnya suka pecicilan dijalanan rusak, sialnya dengan kendaraan yang salah.
Saya kembali berdiskusi dengan para rider di MCRider.com mengenai riding saya ini. Tidak disangka saya mendapatkan banyak saran atas respon mereka yang membangun. menjadikan saya lebih baik dalam urusan berkendara terutama, jarak jauh. berikut rangkumannya:
- Untuk urusan jarak tempuh, rider pemula haruslah berhati-hati jangan langsung tancap misal 100km dalam sehari.Jika belum terbiasa tempuh jarak jauh, maka anda akan mengalami kelelahan luar biasa, dan ini harus diperhatikan.
- Waktu yang dihabiskan tidak selalu sama sesuai dengan rute yang ditempuh atau sesuai dengan GPS. jadi jangan santai atau terburu-buru, tapi berada pada kecepatan yang konstan.
- Jok motor bawaan pabrik didesain untuk semua orang tapi tidak semua orang cocok. agar bisa bertahan lama duduk di motor maka perlukan penyesuaian jok dengan pantat rider. saran terbaik dari mereka adalah untuk mengkustom jok.
- Selain itu motor harus dalam keadaan fit agar bisa tangguh dalam segala kondisi.
Post a Comment